Kepsek SMKN 22 Bapak Uju Juhiwa pada saat tanya jawab di depan sekolah SMKN 22 jkt timur

Jakarta,6 Agustus 2018-Para siswa-siswi dan para alumni SMK 22 Negri Jakarta Timur menuntut keterbukaan Dana BOS selama atas nama kepala sekolah yang bernama Bapak Uju Juhiwa selama menjabat kepsek di SMK Negri 22 ini tidak pernah terbuka kepada siswa-siswinya.Aksi mogok yang tadi pagi di lakukan dari jam 07.00 pagi sampai jam 12.00 Wib berlangsun tertib.

Kepala sekolah Bapak Uju Juhiwa tetap meladeni para siswa-siswi SMK 22 tersebut,yang berlangsun di depan halaman sekolah SMK 22 Negri yang beralamat jalan raya condet Jakarta Timur.Pada saat orasi para siswa-siswi menuntut Kepala Sekolah untuk terbuka dana untuk di pajang di papan yang sudah di siapkan di sekolah.

Papan pengumuman Dana BOS masih kosong tanpa ada keterengan yang jelas

Pada saat wawancara dengan kepsek SMK 22 negri Jakarta Bapak Uju Juhiwa yang baru menjabat kepala sekolah di SMK 22 ini mengatakan antara pihak sekolah dan siswa- siswi adanya kurang komunikasi dengan para murid-murid SMK 22,jadi kepsek berjanji akan merapatkan kembali apa yang tuntutan para siswa-siswi dan para alumni SMK 22 negri Jakarta Timur.

Adapun tuntutannya sebagai berikut;
Sehubungan adanya isu yang beredar di wilayah SMKN 22 Jakarta Timur dan segala bentuk permasalahannya kami dari Alumni SMKN merespon hal tersebut dan menyayangkan adanya praktik dan penyalah gunaan wewenang dari pihak otoritas pengurus sekolah tersebut.Dengan ini kami segenap alumni mengeluarkan pernyataan sikap sebagai berikut;
Mengancam pihak sekolah untuk kemudian melakukan transparanSi dana kesiswaan kepada seluruh jajaran Pengurus sekolah dan siswa siswi SMKN 22 Jakarta Timur. Hal ini dilatarbelakangi karena ada beberapa indikasi yang membenarkan bahwa dana tersebut digunakan tidak sesuai dengan kepentingan yang Seharusnya.

Mencabut SK rotasi kepada Guru BK dan Guru Akumansi atas nama Woeryatmi dan Dwi Safitri yang sudah membela hak siswa-siswi SMK 22 Jakarta Timur. Sebab guru tersebut tidak bersalah karena perjuangkan kepentingan akan martabat SMKN 22 Jakarta Timur.

Menuntut untuk menurunkan Kepala Sekola SMKN 22 Jakarta timur sebab pelakunya sangatlah otoriter dan tidak menghargai hak demokratis dari guru maupun siswa-siswi dalam hal melakukan kritik dan saran demi membangun iklim yang kondusif bagi sekolah.

Mengajak kepada seluruh elemen yangwda dalam SMKN 22 Jakarta Timur untuk memperjuangkan keadilan dan kebenaran demi mewujudkan iklim sekolah yang menjungjung tinggi nilai kejujuran

Tidak pernah dikeluarkannya dana untuk eskul dan kesiswaan, jika turunpun itu jauh dari yang di anggarkan di R-Kas.Menggunakan jabatan untuk merotasi guru yang membela siswa.Adanya Intimidasi dari oknum guru kepada siswa yang menyuarakan aspirasinya.

“Demikian permyataan sikap ini kami buat guna menjaga iklim sekolah yang transparan,sebab jika memerangi sebuah kezaliman penguasa”.ujar salah satu alumni dari SMKN 22.

You may also like

Leave a Comment