Suaraeradigital.id Cianjur, 25-September-2018
Parmusi Persaudaraan muslimin indonesia mengadakan acara pembukaan jambore nasional da’i parmusi keislaman dalam keindonesiaan yang bertempat camping ground taman mandala wangi gunung gede pangrango cibodas kabupaten cianjur. Selasa 25/9/2018.
Acara dihadiri oleh Usama Hisyam, Prof Dr KH Muhammad Sirajuddin Syamsuddin, Jenderal Polisi Prof Drs H Muhammad Tito Karnavian, M.A., Ph.D.,Wakil Bupati Cianjur, Para Pimpinan,Majelis Penasehat, Majelis Syariah, Majelis Pakar, Pengurus Harian,Pimpinan Lembaga dan Departemen Parmusi Pusat, Para Alim Ulama, Ustad dan Da’i Parmusi dari seluruh indonesia.
H syafrudin Anhar SE.MM yang juga sebagai ketua panitia dalam sambutannya mengatakan penyelenggaraan jambore nasional da’i bertepatan pada bulan muharam sebagai mana kita ketahui bulan muharam adalah penanggalan pada tahun hijriah atau tahun islam, kita tidak pernah memprediksi dan meramalkan atau menduga bahwa penyelenggaraan jambore nasional 5000 da’i bertepatan dengan bulan muharam sebagai mana yang kita pahami insya Allah merupakan dan menteruskan risalah Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam, mulai berdakwah untuk menegakkan izzul islam wal muslimin, pada tanggal 25 september 2018 sampai dengan 27 september 2018, dan Alhamdulillah peserta sudah berdatangan sejak tanggal 23 september 2018. Pungkasnya
Drs H Usamah Hisyam yang juga sebagai ketua umum parmusi dalam sambutannya mengatakan kegiatan jambore nasional da’i harus bebas dari gerakan politik, dan hubungan parmusi dengan ulama sangat baik, dan ini juga harus dicerminkan didalam kepemimpinan parmusi didaerah-daerah, harus membangun komunikasi yang insentif dengan pusat dan para alim ulama dan insya Allah sampai tanggal 27 september 2018 kita bisa melaksanakan jambore nasional da’i dengan aman, tentram, tertib serta cuaca yang sejuk sehingga kita betah berada diacara jambore nasional da’i, dan para da’i yang saya hormati, cintai dan banggakan terus terang hari ini saya kagum dan bangga ternyata parmusi masih hidup didepan kita dan bersama da’inya. Pungkasnya
Tema dari acara jambore nasional da’i adalah keislaman dalam keindonesian, indonesia yang kita islamkan, bukan islam di indonesiakan,
Sekarang mulai banyak penyimpangan-penyimpangan, tafsir-tafsir yang mulai diterapkan dinegri ini, oleh sebab itu parmusi sebagai kekuatan ormas islam harus meluruskan tanpa harus mencaci maki aliran-aliran yang tumbuh dipelosok negri ini, mengislamkan indonesia adalah sebuah tugas besar oleh sebab itu, sebagai ketua umum pada tahun 2015 saya memutuskan untuk membentuk lembaga dakwah parmusi dalam rangka untuk membina para da’i-da’i kita, arah dakwah parmusi benar-benar mampu membangun islam yang sesungguhnya, islam yang Rahmatan Lil Alamin yang berdasarkan Al-Qur’an dan As-Sunah yang dibawa oleh Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam. Ungkap Usamah Hisyam Ketua Umum Parmusi.
Prof Dr KH Muhammad Sirajuddin Syamsudin, MA atau dikenal dengan Din Syamsuddin dalam sambutannya mengatakan setelah kami mensaksikan video tentang lembaga dakwah parmusi dan juga saya mengikuti secara intens dinamika parmusi saya merasa tidak perlu untuk berceramah lagi, saya tidak ingin menggarami lautan,karena apa yang semua anda lakukan baru sedikit bukti yang ditayangkan tadi itu sudah sangat tepat dan sangat benar, dakwah islamiyah harus menyapa umat yang ada dipinggiran, yang ada dipulau-pulau pelosok nusantara, maka oleh karena itu ketika parmusi hadir dan datang menyapa mereka, membela mereka, mentata dakwah islamiyah, ini adalah satu pilihan yang tepat. Ujarnya.
Bangsa indonesia beberapa tahun ini dilanda oleh arus liberalisasi, arus kebebasan, liberalisme pihak yang ingin bebas sebebasnya karena kelanjutan dari paham sekularisme, liberalisme sudah masuk karena politik, terjadilah liberalisasi politik, dan masuk kedalam kehidupan ekonomi, terjadilah liberalisasi ekonomi yang hanya kemudian membuat yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin dan juga liberalisasi budaya sehingga berakibat demoralisasi masyarakat, liberalisasi yang melanda bangsa, anak-anak bangsa kehilangan identitasnya baik sebagai bangsa indonesia. Ungkap Prof Dr KH Din Syamsuddin yang juga sebagai ketua dewan pertimbangan majelis indonesia.
Jenderal Polisi Prof Drs H Muhammad Tito Karnavian, M.A.,Ph. D yang juga sebagai kepala kepolisian negara republik indonesia dalam sambutannya mengatakan pada kesempatan yang baik ini saya ucapkan banyak terima kasih yang setinggi-tingginya kepada parmusi sehingga saya diberikan kehormatan untuk hadir ditempat ini, apalagi setelah dibuka oleh Prof Dr Din Syamsudin, dan saya sangat berbahagia bisa berkumpul dengan keluarga besar parmusi dan juga milad parmusi yang ke 19 tahun, saya mengucapkan selamat kepada seluruh jajaran parmusi, pada kesempatan yang baik ini selaku pimpinan polri saya diberikan kesempatan untuk menyampaikan pokok-pokok pandangan, bukan tausiyah, tetapi lebih kepada sharing informasi yang sekiranya bisa menjadi bahan untuk ditabayunkan, bahan untuk masukan direnungkan, persoalannya adalah kebangsaannya. Pungkasnya.
(Andaka)