Suaraeradigital.id- Jakarta, 11-November-2018-Brigade 212 menyelenggarakan acara pengukuhan dan rapat pimpinan brigade212, mewujudkan soliditas brigade 212 dalam perjuangan guna bela islam, kawal ulama, dan jaga nkri, bertempat gedung ddii, kramat raya, jakarta pusat. Minggu, 11/11/18.
Brigade 212 merupakan sayap juang Persaudaraan Alumni 212 dengan gugus tugas membela agama, mengawal ulama dan menjaga NKRI.
Dalam pergerakannya kader Brigade 212 dituntut untuk sadar hak dan kewajiban kepada bangsa dan agama serta masyarakat, sehingga bertekad untuk menderma baktikan segenap potensi yang dimiliki. Niat suci tersebut kemudian terlembagakan dalam sebuah wadah perjuangan yang terorganisir dengan senantiasa mengedepankan semangat kekeluargaan dalam pembangunan pribadi-pribadi yang tangguh, mandiri, bertanggung jawab dengan tetap menjadikan Al’quran dan As Sunnah sebagai pedoman hidup.
Dalam sambutannya, Panglima Brigade 212 mengemukakan apresiasinya
“Kita mengundang
Ormas yang satu ghiroh dengan kita.”,kata Panglima Brigade 212 di depan para peserta Rapat Pimpinan (Rapim) yang hadir dari beberapa wilayah Jabodetabek dan Jawa.
“Terima kasih dan apreasiasi setinggi-tingginya kepada panitia yang sudah mempersiapkan acara ini 24 jam”, kata Muhammad Said Muly selaku Panglima Brigade 212.
Kolonel purnawirawan Syafrudin sebagai penasehat mengemukakan bangga dengan Brigade 212 yang gagah-gagah yang punya motto Bela Islam, Kawal ulama,Jaga NKRI.
Ustadz Najamudin dalam sambutannya menyampaikan bahwa pentingnya kebersamaan
“Jaga kebersamaan, biasanya dalam suatu komunitas ngumpulnya biasa tapi ributnya juga ada” Nasehatnya kepada Brigade 212.
Menurutnya karena ego masing-masing bisa tidak bisa menyatu jadi gak kuat, seperti semen kalau gak menyatu gak bakalan kuat.
Terkait Pilpres 2019 diungkapkan olehnya bahwa pemilih yang cerdas akan menghasilkan pemimpin yang cerdas dan pemilih yang bodoh akan menghasilkan pemimpin yang bodoh.
“Untuk itu mari jadi pemilih yang cerdas dan memilih dan hanya memilih pemimpin muslim, sesuai tuntunan Al’quran”, imbuhnya.
“Saya selaku pembina sementara di daerah belum terbentuk (kepengurusan Brigade 212), jadi perlu dibentuk minimal di kota kabupaten,” ujar Mulyati, Srikandi yang datng langsung dari Purwokerto ini
Ustadz Arwani selaku penasehat juga pada kesempatan yang sama menyampaikan perlunya anggota yang loyal dan tidak perlu banyak seperti buih di laut.
Mewakili Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212, Ustadz Bondan yang menciptakan beberapa lagu Mars diantaranya lagu Mars
PA212 dan lagu. Mars Prabowo-Sandi.
PA212 ini sangat besar karena semua umat Islam alumni (aksi) 212 dan menaungi hampir semua ormas jadi lingkupnya nasional dan tidak berafiliasi dengan partai politik.
Sementara Brigade 212 yang ada dalam struktur PA 212 mengambil resiko karena berhadapan langsung dengan rezim dimana mengawal ulama
Terkait itu diusulkan agar
“Perlu ada pasukan elit lagi di Brigade 212,” kata Ustadz Bondan
“Pengawalan khusus,” imbuhnya.
Menurutnya ini yang perlu dipikirkan Brigade 212. Karena pasukan khusus harus lebih profesional dan perlu pelatihan bela diri.
Andaka