Suaraeradigital.id Banten, 27-Desember-2018-Pada kesempatan ini awak media suaraeradigital.id mengikuti kegiatan aksi sosial relawan kemanusiaan pasca bencana tsunami banten yang bertempat Jiput, Pandeglang, Banten, Jawa Barat, Jum’at 27/12/18.
Lilik Sunarsih usia 42 Tahun warga Tanggerang Selatan, Paku Jaya, Serpong, yang sehari-hari beraktivitas sebagai ibu Rumah Tangga mengatakan kami bersama teman-teman relawan mendatangi rumah-rumah pengungsian didaerah Jiput, Pandeglang, Banten dan sekitarnya, kami memberikan bantuan logistik berupa makanan, sembako, pembalut wanita serta pakaian dalam, pada pertemuan tersebut ada yang membuat kami sedih dan sangat menyentuh hati dan tidak kuat seketika itu air mata ini keluar, menangis, melihat ada seorang perempuan yang sudah lanjut usia bernama Ratna 80 Tahun, beliau hanya bisa terbaring ditempat tidur dan sulit untuk bicara atau menggerakan anggota tubuhnya, beliau mengalami penyakit komplikasi yang sudah dialami sejak lama, rumah Ratna disekitar pinggir pantai, disaat peristiwa Bencana Tsunami terjadi beliau diselamatkan oleh cucunya dengan menggunakan sepeda motor, pada saat itu kondisi cuaca hujan badai, dengan cepat sang cucu menggendong dan membonceng neneknya Ratna 80 Tahun, dan pada saat dibonceng menggunakan sepeda motor, kepala Ratna ditutup kantong plastik oleh cucunya, guna untuk melindungi kepala dari hujan badai, Alhamdulillah Ratna beserta keluarga selamat dari bencana Tsunami Banten, dan saat ini berada dirumah pengungsian yang beralamat Kampung Talun, Desa Jiput, Kecamatan Pandeglang Banten. Ujar Lilik Sunarsih
Kami melanjutkan perjalanan kerumah-rumah pengungsian berikutnya, guna untuk membagikan makanan dan sembako, bertempat Tenjolahang, kami bertemu dengan Itang usia 28 tahun, pengungsi yang mengalami Bencana Tsunami Banten, Itang yang merupakan warga carita, aktivitas kesehariannya berjualan minuman seperti kopi dan sebagainya, tempat Itang berjualan disekitar pinggir pantai, kondisi saung tempat berjualan sudah hancur diterjang ombak Tsunami,
Alhamdulillah Itang beserta keluarga selamat dari Bencana Tsunami Banten, Menurut kesaksiaan Itang pada saat kejadian Tsunami, secara tiba-tiba tanpa adanya tanda-tanda air laut langsung naik kedataran dan masuk kerumah penduduk disekitar pinggir pantai, banyak warga berhamburan untuk menyelamatkan diri, dan ada juga yang menyelamatkan diri dengan cara memanjat pohon yang berada disekitar pantai, dan mereka yang memanjat pohon berjumlah sekitar 4 orang pria dan perempuan, selama tiga jam mereka masih berada diatas pohon demi menyelamatkan dirinya, setelah air surut barulah mereka turun dari pohon, Itang beserta Teman-Temannya saat ini berada dirumah pengungsiaan yang beralamat desa Tenjolahang, Kecamatan Jiput, Kabupaten Pandeglang, Banten. Ungkap Lilik Sunarsih Relawan Kemanusiaan.
Dan diakhir perjalanan kami sebagai Relawan Kemanusiaan kami menyempatakan kewilayah Kampung Baru Sepen Rt 002 Rw 01 Desa Banyumekar, kecamatan Labuan, Pandeglang Banten, dan kami bertemu dengan Rudi pemilik rumah yang rumahnya dijadikan sebagai posko atau persinggahan korban Bencana Tsunami Banten, dan kami memberikan bantuan berupa makanan, sembako, pembalut wanita, serta pakaian dalam, dan kami bertemu dengan para korban Bencana Tsunami banten ditempat pengungsian Rumah Rudi, menurut kesaksiaan Rudi ada delapan keluarga, dan ada satu anggota keluarga yang meninggal dunia akibat bencana Tsunami, Rudi mempunyai keponakan seorang Pria Remaja yang berstatus yatim, terseret ombak Tsunami dan mengalami luka berat dibagian kepala, dan Alhamdulillah sudah ditemukan dan selamat, dan sekarang keponakan Rudi sudah berada di Desa Saketi. Jawab Lilik Sunarsih Tatkala ditanya oleh wartawan suaraeradigital.id
(Andaka)