Suaraeradigital.id-Jakarta, 3-08-2019-Diskusi Terbuka “Komposisi Kabinet Kerja Ideal Menuju Indonesia Unggul”.
Adapun narasumber:
1.Haidar Alwi-pemerhati (Radikalisme & Intoleran)
2.Burzah Zarnubi – aktivis prodem
3.Alimin ginting – praktis Geologis & tambang
4.Ucok Skydar – direktur central budget analiysis.
5.Eli salamo – aktivis 98
Jakarta,3 Agustus 2019-Dalam dialog hari ini ,”macem-macem termasuk Garuda dan Bapak penasehat jadi semua apa dari Very Organel awan yang Kita lihat ada pergerakan yang menarik”. Kita lihat adanya pergerakan yang terjadi kepemimpinan dan orientasinya ke Jokowi.
Tapi ada juga orientasi ke partainya sehingga kita usulkan ke depan Jokowi betul-betul orang-orang selama 5 tahun jabatan keliling sudah tertata rapi dari sisi infrastrukturnya selesai. Infrastruktur SDN ekonomi harus di apa di perbaiki dengan rapi karena kalau kita lihat semua bangunan yang berhasil adalah karya di negara China.
Dengan infrastruktur kembali yang kemarin punya kelemahannya cukup banyak salah satu pemainnya adalah pendiri PNI, tidak boleh masuk BPN jadi WNI tidak boleh masuk ke BPN, Dimana mereka mau mengatur undang-undang yang menguntungkan banyak kalau menterinya tak bisa masuk negeri bukan jabatan politisi.
DPR bekerja adalah menteri portofolio dimana menteri yang tidak kerja langsung karena dibawa eksekutornya. semua pertanyaan seputar Ada apa itu juga ada komisaris direksi nyata pengawasnya.9Sebagai perusahaan yang sangat politis harus orang yang betul-betul profesional tapi politik secara politik.
Terpilihnya Presiden Jokowi dan Maruf Amin untuk lima tahun kedepan. Indonesia menjadi lebih dominan lebih mampu lebih lebih makmur di bawah kepemimpinan Jokowi dan Maruf Amin.Lima tahun yang ke belakang tujuan cukup partai terus semua yang profesional sehingga dikatakan profesional.
Kita lihat adanya pergerakan yang menarik yang kita lihat dari Jokowi di saat pertama beliau,”bilang bahwa silakan partai-partai memasukkan nama-nama untuk dimasukkan dari kabinet tetapi kesempatan terakhir kemarin sudah berubah silakan partai peserta relawan.”
Jokowi melihat potensi relawan untuk masuk di kabinetnya, kumpul dengan teman-teman kita harus mengawal Jokowi dan juga menjadikan Jokowi jadi presiden setelah itu kita nggak awal beliau mengawal sampai pelantikannya.
Jokowi terpilih sebagai presiden RI yang dua periode mengatakan, “Indonesia harus ditarik dari edaran dan Radhikal dan disampaikan langsung dari presiden dan jalannya perkembangan terakhir ini hampir lembaga survei itu cerita bahwa radikalisme di Indonesia sudah mencapai tahap menghawatirkan.
Dan kenapa bahaya selalu ada radikalisme di situ karena dari unsur radikal itu kawan-kawan saudara-saudara kita yang terjangkit penyakit radikalisme itu itu ada keharusan 10% dari hasil gajinya untuk dipakai sebagai pergerakan artinya ini yang luar biasa pergerakan radikalisme ini.
(deva)