Meriahkan HUT RI ke 74, Satgas Pam Pembangunan Infrastruktur Jembatan Trans Papua Yonif Para Raider 431/3/3 Kostrad Gelar Sejumlah Lomba Bersama Masyarakat Kampung Batas Batu Distrik Kenyam Kab.NDUGA Papua

Dalam rangka memeriahkan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke 74, Satgas Pam Pembangunan Infrastruktur Jembatan Trans Papua Yonif Para Raider 431/3/3 Kostrad menggelar sejumlah lomba bersama warga Batas Batu Distrik Kenyam Kab.Nduga
Lomba yang dilaksanakan untuk kategori dewasa diantaranya lomba panjat pinang dan lomba tarik tambang sedangkan untuk kategori anak – anak diantaranya lomba lari karung dan lomba makan krupuk.

Kegiatan yang tarlaksana atas kerjasama pemeritah Desa dan Satgas Yonif Para Raider 431/3/3 Kostrad bertujuan untuk meningkatkan rasa nasionalisme, patriotisme dan cinta tanah air, memperkokoh rasa kebersamaan dan kerjasama serta kekeluargaan di tengah masyarakat Kampung Batas batu
Turut hadir pada acara puncak dan penyerahan hadiah bagi pemenang lomba, Pejabat Desa Danpos Batas Batu ( Lettu Inf.Bremen ) beserta anggota, tokoh agama dan tokoh masyarakat serta masyarakat Kampung Batas Batu

Sebelum pelaksanaan Lomba Danpos Batas Batu ( Lettu Inf Bremen ) Batu memberikan arahan kepada masyarakat bahwa tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia dalam memperingati hari kemerdekaan dengan peringatan dalam bentuk upacara dan perayaan dalam bentuk berbagai perlombaan dan kegiatan lainnya, merupakan tradisi yang harus tetap dijaga dan dilestarikan

“Nilai-nilai yang terdapat dalam tradisi tersebut merupakan warisan yang tidak ternilai dari para pendahulu kita dan tertua kita”, ujar Danpos
Menurutnya, tradisi peringatan hari kemerdekaan tentunya ada yang berbeda di satu daerah dengan daerah lainnya, walaupun ada tradisi yang bersifat umum secara nasional. Terkadang tradisi di satu daerah akan diadopsi oleh daerah lain sebagai bentuk pengayaan tradisi di daerah tersebut.

Hal ini menurut Danpos, merupakan bentuk kearifan lokal yang tidak dimiliki oleh bangsa-bangsa lain di dunia,Indonesia memiliki berbagai macam tradisi peringatan hari kemerdekaannya sendiri yang turun-temurun diwariskan secara tidak langsung dari generasi ke generasi.
“Mungkin kita tidak pernah tahu, kapan berawal dan dari mana asalnya lomba Panjat Pinang. Hampir semua daerah pernah mengadakan kegiatan lomba tersebut. Banyak filosofi yang terkandung dalam lomba panjat pinang tersebut yang mungkin dilaksanakan hanya setahun sekali tersebut dan itu hanya terjadi pada saat perayaan hari kemerdekaan Republik Indonesia”, papar perwira muda ini.

Lebih Jauh Danpos Batas batu mengatakan, filosofi yang paling terlihat adalah bagaimana suatu cita-cita akan tercapai dengan usaha dan upaya yang keras, kerja keras dan tekad untuk mencapai cita-cita tersebut.
Filosofi kedua menurutnya adalah kerja sama dan saling gotong-royong, bahu membahu bersama untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai bersama dan itu tidak mungkin dilakukan bila hanya mementingkan kepentingan pribadi dan ego sentris semata.

“Akan ada yang rela berkorban untuk mencapai suatu tujuan bersama, dan pengorbanan tersebut bukanlah suatu yang yang sia-sia bila semua menyadari peran dan tugasnya masing-masing”, ungkapnya.

“Kemerdekaan yang kita rasakan saat ini adalah kemerdekaan dari belenggu penjajahan, kemerdekaan yang kita peroleh dengan perjuangan, untuk suatu tujuan mulia yaitu berdiri sama tegak dengan bangsa-bangsa lainnya di dunia ini sebagai bangsa yang berdaulat dan bermartabat serta membangun bangsa untuk kemajuan dan kemakmuran rakyat Indonesia”.( Pendivif 3 Kostrad )

You may also like

Leave a Comment