Pemuda harus berkontribusi secara aktif untuk menjadi problem solver masalah terkait wabah Covid-19. Wabah ini bukan masalah kesehatan semata, namun residu yang muncul tidak hanya kesehatan, di situ ada masalah sosial, politik, pendidikan, keagamaan.

Hal ini disampaikan oleh Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kemenpora RI Dr. H. M. Asrorun Ni’am Sholeh, M.A. dalam sambutannya saat membuka kegiatan pelatihan organsiasi pemuda 24 September 2020 secara virtual.

“Peserta hari ini kita harapkan bisa melakukan redesain kegiatan organisasi menjadi lebih efisien dan efektif. paling penting adalah solutif, sehingga kehadiran kita dirasakan baik itu oleh anggota organisasi tapi juga oleh masyarakat. Jangan nostalgia dengan sistem konvensional yang tidak cukup adaptif dengan perubahan masyarakat” papar Ni’am yang juga akademisi UIN Jakarta ini.

“Kita perlu melakukan introspeksi di tengah masyarakat yang semakin terbuka dan borderless dan transform ke perkembangan media digital, jangan sampai organisasi kepemudaan kehilangan daya tariknya, akhirnya para pemuda lari ke komunitas yang lebih bisa mengartikulasi kehendak dan kemauan anak-anak muda kekinian. Jangan sampai Organisasi kepemudaan yang lahir dan turut melahirkan Republik ini seolah kehilangan orientasi di mata anak-anak muda Milenial. Anak muda sekarang cenderung simpel dan efektif” tutup mantan aktivis 98 ini.

Kegiatan yang diselenggarakan secara virtual dihadiri oleh 324 peserta dari berbagai latar belakang organisasi dan daerah.

Hadir sebagai narasumber antara lain Lilik Kurniawan, ST., M.Si (Deputi Bidang Pencegahan BNPB), Prof Dr. Paiman Rahardjo, M.M., M.Si (Guru Besar Univ Prof. Dr. Moestopo), Dr. Khalilah, M.Pd (Tenaga ahli Komisi X DPR RI), Addin Jauharudin, M.Pd (Mantan Aktivis Mahasiswa), Dr. Nopriandi Saputra, St., MM. (Akademisi Universitas Binus).

You may also like

Leave a Comment