Suaraeradigital.com-DEPOK, Aktivis Organisasi Pelajar di manapun berada dituntut untuk bisa menjadi pionir serta problem solver mengenai isu-isu kepelajaran dan pendidikan. Apalagi di mana ketika pandemi Covid-19 memaksa pelaksanaan aktivitas pembelajaran berubah. Sehingga transformasi digital mengenai pembelajaran mutlak diterapkan.

Demikian disampaikan Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kementerian Olahraga RI, Dr. H. M. Asrorun Ni’am Sholeh, M.A., dalam agenda pelatihan khusus memgenai isu-isu pendidikan dan kepelajaran di Pesantren Al Nahdlah Bojongsari, Depok, yang berlangsung secara daring, Sabtu (10/10/2020).

Menurut pria yang juga akademisi UIN Jakarta tersebut, kondisi pandemi ini seyogianya bisa menempa sensitivitas kita sebagai pelajar. Sebab, tidak semua anak memiliki akses yang cukup untuk belajar melalui internet atau digital.

“Ada sahabat kita, yang sulit mengakses dan menjangkau metode daring. Itu menuntut kita untuk memiliki sensitifitas mengembangkan fungsi kepemimpinan kita di dalam menyediakan komitmen pendidikan untuk semua,” katanya ketika membuka acara yang diikuti organisasi berbagai pelajar dan santri tersebut.

Pria yang disapa Ni’am itu menambahkan, atas landasan tersebut, pihaknya mendukung upaya belajar lewat daring maupun luring dengan melaksanakan protokol kesehatan yang sangat ketat. Dengan harapan agar kegiatan tersebut bisa diakses oleh organisasi di seluruh pelosok nusantara.

“Kegiatan ini bermanfaat untuk semua organisasi pelajar yang untuk meningkatkan manajemen organisasi dalam kondisi covid-19. Untuk itu, kami sengaja undang narasumber dari berbagai unsur. Mudah-mudahan acara ini memberikan kontribusi terhadap organisasi pelajar dan para santri,” pungkasnya.

Hadir dalam kegiatan tersebut 100 peserta dari berbagai organisasi PII, IPNU, IPPNU, IPM serta kalangan dari organisasi kepelajaran dan para santri.

You may also like

Leave a Comment