Organisasi Aliansi Gerakan Rakyat Peduli Bangsa atau GRPB melaksanakan agenda Ibadah Pengucapan Syukur dan Perayaan Natal & Tahun Baru (NATARU) Kebangsaan pada hari ini Minggu 10 Januari 2021, bertempat di GSPDI Villadelfia Jl. Jend. Ahmad Yani No.43 A, Rawasari, Cempaka Putih Timur Jakarta Pusat.
Dalam pelaksanaan acara yang tetap mengacu pada Prokes Pandemi Covid19 tersebut turut hadir para Ketua Umum dari Organisasi Relawan tingkat daerah maupun nasional yakni, Ketum GJI Boedi Djarot, Ketum GIJ Rachmat Zainal Abidin ( Ade Rza ), Uztad Bowo, Uztad Bram, Netty Manurung ( IMA ) serta tokoh-tokoh di bidang politik, agama dan sosial masyarakat lainnya.
Acara dibuka dengan doa ucapan syukur yang dipimpin oleh bapak Sapto Harun dengan dilanjutkan menyanyikan lagu kebangsaan, Indonesia Raya.
Dalam kata sambutan Ketua Panitia NATARU Kebangsaan GRPB, Nikolas Kosigin, yang juga selaku Ketum Organisasi 2PUI dan Ketua Bidang Ekonomi di DPN Barikade 98 menyampaikan ucapan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas dapat terlaksana dengan baik agenda NATARU Kebangsaan GRPB 2020-2021 pada hari itu.
Adapun untuk NATARU Kebangsaan tersebut mengangkat tema dan memaknai dari nats Alkitab (Matius 1:23) yaitu Imanuel. Maka nats tersebut menjadi sebuah keniscayaan yang sekaligus menginspirasi dengan yang landasan kuat bagi seluruh Presidium maupun para anggota yang tergabung dalam Aliansi GRPB untuk menjadi insan penuh kasih dalam damai dalam menjaga maupun merawat harmoni perdamaian untuk mencapai cita-cita bangsa Indonesia, serta konsisten menjaga keabadian bingkai persatuan NKRI, khususnya di masa sulit di era pandemi Covid 19, agar bangsa Indonesia mampu bangkit dengan asa yang optimis, berkepedualian dengan bergotong royong, bersinergi dan tetap berkarya, serta mendukung upaya-upaya yang telah dilaksanakan oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden KH.Ma’ruf Amin dalam membawa bangsa Indonesia untuk dapat bertahan dan mampu keluar dari permasalahan-permasalahan yang ditimbulkan oleh era pandemi Covid19 ini sebagai sebuah keniscayaan. Hal senada juga diperjelas oleh Nikolas Kosigin menyangkut pemulihan ekonomi kerakyatan di tanah air.
Sementara itu dalam sambutannya, Ketum GJI, Boedi Djarot, mengatakan ini bahwa acara NATARU Kebangsaan tersebut adalah agenda yang jenius yang dalam artian melalui acara perayaan Natal Dan Tahun Baru Kebangsaan GRPB dapat menjadi momentum untuk menyatukan kekuatan kita semua dalam mencegah, menangkal maupun melawan segala bentuk tindakan memecah belah bangsa Indonesia dengan tindakan intoleransi dan radikalisme yang kerap menggunakan isu SARA.
“GRPB saya pikir cukup pintarlah menggagas ini untuk membuat suatu ikatan perjuangan yang lebih bagus. Saya terharu dan bangga. Kita ini ada musuh yang sangat luar biasa yaitu orang orang yang mengunakan narasi agama itu merubah Islam sebagai agama Rahmatan Lilalamin menjadi agama yang radikal dan intoleran. Itu adalah musuh kita termasuk musuh dari agama manapun karena telah merusak tatanan kerukunan masyarakat beragama di Indonesia.
Ketum GIJ, Rachmat Zainal Abidin ( Ade Rza ), menyatakan “Alhamdulillah, puji syukur Tuhan atas pelaksanaan acara NATARU Kebangsaan yang membawa pesan perdamaian dan kebahagiaan antar umat yang artinya kita disini tetap membuktikan berulang kali dalam saling menghormati, maka toleransi antar umat beragama akan dijauhkan dari konflik perbedaan pandangan, dan patut kita menyikapi agar jangan sampai di karenakan perbedaan agama tersebut dijadikan sebuah alat maupun isu besar yang berakibat kemudaratan dan tidak menghancurkan situasi kondusif di dalam negeri Indonesia. Jadi harapan saya, kita bersama-sama berkomitmen membangun bangsa ini dengan mewujudkan ukhuwah kekuatan persatuan sesama anak bangsa dari sisi agama, suku dan budaya di Indonesia yang kita cintai bersama ini.”
Selaku salah satu Pembina GRPB, Bapak Glenn Latuperissa menyampaikan perihal ada sesuatu yang tidak kondusif menyangkut radikalisme dan intoleransi di Indonesia, maka beliau menegaskan bahwa Organisasi GRPB akan senantiasa siap menjadi garda sekaligus benteng terdepan untuk menyuarakan maupun menyikapi hal tersebut. GRPB akan senantiasa berupaya merekatkan kembali barisan-barisan para relawan maupun masyarakat yang sudah tercerai berai melalui agenda konsolidasi daerah maupun nasional hingga menjadi persatuan yang kuat serta solid kembali hingga mampu mengakselerasi pembangunan bangsa Imdonesia yang sehat, cerdas, berkualitas dan sejahtera, bangkit dari keterpurukan dan kesengsaraannya.
Kordinator Nasional GRPB Oscar Pendong dalam pernyataannya, “Salah satu maksud dan tujuan diadakannya acara NATARU Kebangsaan tersebut adalah sebagai momentum konsolidasi dan rekonsilasi dari elemen anak bangsa selaku pejuang-pejuang di NKRI, untuk menyiapkan solusi dari setiap permasalahan-permasalahan yang ada maupun yang terjadi saat ini di Indonesia, agar kiranya menjadikan di momen kebahagian ini bersatu padu untuk memajukan bangsa dan negara Indonesia. Dan melalui momen pelaksanaan NATARU Kebangsaan 2020-2021 tersebut menyepakati maupun mencetuskan bahwa dalam setiap acara-acara keagamaan menjadi salah satu cara maupun alat untuk menciptakan kerukunan dan perdamaian, bukan sebagai alat untuk memerangi sesama bangsa Indonesia.”
Pesan khusus dari penyelenggaraan NATARU Kebangsaan ini adalah mengajak dan menghimpun segenap anak bangsa, dengan seluruh perbedaannya yang merupakan anugerah Tuhan kepada bangsa Indonesia, agar bisa bersatu erat kembali, terkonversikan menjadi kekuatan penuh menuju bangsa Indonesia yang maju, berkualitas dalam harmoni kedamaian di ibu pertiwi, NKRI.
Acara NATARU Kebangsaan di akhiri dengan doa penutup oleh Bapak Noval serta selanjutnya masuk ke sesi hiburan dengan makan malam bersama.