Abepura – Komandan Korem 172/PWY Brigjen TNI Izak Pangemanan memberikan materi pembekalan pada Kegiatan Pelatihan Kepemimpinan Bagi Para Hamba Tuhan yang diselenggarakan oleh Ikatan Alumni Mahasiswa STT Wolter Post Jayapura Angkatan ke-90, bertempat di Hotel Horison Abepura, Kamis (25/3).

Dalam kegiatan yang mengambil tema “Selamatkan Generasi” dan sub tema “Gembalakanlah Domba-Domba-Ku” tersebut, Danrem mengajak para gembala grreja untuk bekerja semakin giat dalam menyelamatkan masyarakat Papua, dengan memberikan pengetahuan dan pengertian yang benar sesuai firman tuhan.

Danrem mengatakan bahwa peran para pendeta atau gembala sangat dibutuhkan untuk mewujudkan Papua tanah damai, tanah yang diberkati dan surga kecil di bumi. Yaitu dengan menuntun jemaat untuk hidup dalam kasih dengan pengetahuan yang benar dalam segala pengertian, sehingga dapat memilih hal yang baik, supaya hidup suci dan tidak bercacat, di hadapan Tuhan.

“Sebagai gembala kita berpegang pada firman Tuhan, bukan dengan logika pribadi apalagi berbicara hal-hal provokatif yang dapat menimbulkan pertengkaran. Saya menghimbau kepada gembala gereja untuk mengambil bagian dalam upaya mewujudkan stabilitas keamanan di Papua. Mari kita bersama-sama bersatupadu untuk menciptakan damai di Papua”, ujar Izak.

Izak mengakui bahwa saat ini masih ada sekelompok orang yang berupaya membuat kegiatan-kegiatan yang bertujuan memisahkan Papua dari Indonesia. Namun Danrem mengajak masyarakat Papua untuk percaya akan kuasa Tuhan. Bahwa Papua berada dalam NKRI adalah kehendak Tuhan, dan apa yang dirancang Tuhan di Tanah Papua, pasti demi kebaikan masyarakat Papua.

Dihadapan puluhan gembala umat dari Gereja Kingmi Papua tersebut, Danrem mengatakan bahwa masyarakat Papua harus membangun daerahnya agar berkembang maju mengejar ketertinggalannya dari Provinsi yang lainnya. Hal itu bisa diwujudkan apabila masyarakat Papua tidak lagi terbelenggu dengan permasalahan masa lalu dan memfokuskan segala daya upayanya kepada masa depan.

“Jangan mau terbelenggu dengan masa lalu, sebab masa lalu memiliki permasalahannya sendiri. Sedangkan hari esok memiliki tantangan, harapan dan berbagai peluang yang dapat membuat masyarakat Papua hidup lebih baik,” ujar Izak.

You may also like

Leave a Comment