Jayapura – Komandan Korem (Danrem) 172/PWY Brigjen TNI Izak Pangemanan menjadi salah satu narasumber dalam Focus Group Discussion (FGD) Kajian Ilmiah tentang Mencari Solusi Komprehensif Bagi Penyelesaian Masalah Papua yang diselenggarakan oleh Tim Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhannas) RI, bertempat di Mapolda Papua, Selasa (30/3).
Diskusi kelompok terarah atau Focus Group Discussion yang dilaksanakan merupakan tahap awal dari proses penyusunan naskah kajian, untuk menggali informasi-informasi dan data-data yang terkait langsung dengan substansi kajian.
Danrem dalam kesempatan ini memaparkan bahwa Penanganan berbagai masalah serta konflik di Papua membutuhkan satu Grand Design yang menjadi pedoman untuk dilaksanakan oleh setiap komponen yang terkait dengan penyelesaian konflik Papua.
“Harus ada pedoman penanganan Konflik Papua dalam bentuk Grand Strategi yang berisi pentahapan yang harus dipedomani dan mengatur secara jelas pencapaian target yang harus dicapai oleh semua stake holder dengan strategi Jaga Keamanan Papua Dengan Pendekatan Kesejahteraan”, ujar Izak.
Strategi tersebut, kata Izak, merupakan pesan langsung dari Presiden RI Ir. Joko Widodo saat berkunjung ke Makorem 172/PWY pada tanggal 9 Mei 2015. “Di atas kulit kayu Bapak Presiden Joko Widodo menuliskan dengan tinta basah, “Jaga keamanan Papua dengan pendekatan kesejahteraan”. Ini adalah perintah, kebijakan dan strategi negara yang harus dipedomani,” kata Izak Pangemanan.
Lebih lanjut Izak Pangemanan berharap agar semua stakeholder membangun komunikasi yang baik dengan seluruh komponen masyarakat. Dengan komunikasi yang efektif para pemangku kepentingan diharapkan dapat membuat masyarakat Papua merasakan kehadiran negara di tanah Papua.
“Komunikasi yang terbangun selama ini perlu ditingkatkan efektivitasnya. Ada perbedaan pendapat yang tidak terkomunikasikan dengan baik, sehingga menyebabkan konflik yang berkepanjangan hingga saat ini,” ujarnya.
Selain itu, Izak berharap, kapasitas kemampuan satuan TNI-Polri di Papua perlu ditingkatkan agar semakin mampu mendukung upaya penyelesaian konflik di Tanah Papua, tandas Izak.